• Oleh : Budi Hartono 

Tuban – Aksi damai yang digelar puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Tuban berlangsung tertib di depan Gedung DPRD Kabupaten Tuban, Rabu (3/9). Di bawah pengawalan ketat aparat kepolisian, unjuk rasa tersebut menjadi panggung penyampaian aspirasi yang mengangkat isu-isu nasional sekaligus persoalan lokal.

Kapolres Tuban, AKBP William Cornelis Tanasale, S.I.K., memimpin langsung jalannya pengamanan. Sebanyak 470 personel Polres Tuban diterjunkan, dibantu oleh satuan Brimob Polda Jatim, dengan pola pengamanan terbuka dan tertutup. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya pihak luar yang mencoba menunggangi aksi serta menjaga kelancaran lalu lintas di sekitar lokasi.

• “Kehadiran kami adalah bentuk nyata negara hadir di tengah masyarakat. Alhamdulillah, aksi dari teman-teman HMI dan GMNI siang ini berjalan aman, tertib, dan kondusif,” ujar Kapolres Tanasale dalam keterangan persnya.

Setelah berorasi di jalan, massa dipersilakan masuk ke area kantor DPRD dan diterima langsung oleh Ketua DPRD Tuban, Sugiantoro, S.K.M., bersama jajaran pimpinan dewan lainnya. Mahasiswa menyampaikan enam isu nasional, antara lain:

Baca juga:

• 1. Mendesak pembatalan kenaikan tunjangan dan fasilitas anggota DPR.
• 2. Mendorong pengesahan RUU Perampasan Aset untuk memperkuat pemberantasan korupsi.
• 3. Menuntut pengusutan transparan kasus meninggalnya Affan Kurniawan.
• 4. Meminta kajian ulang pasal 7A dan 7B UUD 1945 terkait pemberhentian presiden dan wakil presiden.
• 5. Mendesak pemecatan wakil rakyat yang dinilai “toxic” bagi masyarakat.
• 6. Menuntut perbaikan menyeluruh pada institusi publik agar lebih berpihak kepada rakyat.

Menanggapi tuntutan tersebut, Ketua DPRD Tuban menyatakan siap mengawal aspirasi mahasiswa ke tingkat pusat. “Tuntutan yang menjadi kebijakan nasional akan kami rekomendasikan ke DPR RI. Sedangkan tuntutan yang berkaitan dengan kewenangan DPRD Tuban akan segera kami tindak lanjuti bersama eksekutif dalam waktu 7 hari kerja,” tegas Sugiantoro.

Sebagai bentuk komitmen, DPRD Tuban dan perwakilan mahasiswa menandatangani dokumen berisi daftar tuntutan yang diajukan.

Kapolres menambahkan, untuk memastikan keamanan pasca-unjuk rasa, petugas gabungan dari Satbrimob, Satreskrim, dan Satsamapta melaksanakan patroli keliling Kota Tuban. Situasi hingga berakhirnya aksi tetap terkendali tanpa adanya gesekan antara mahasiswa dan aparat.

Aksi damai ini mencerminkan bagaimana ruang demokrasi di Tuban dijalankan dengan kedewasaan politik. Mahasiswa menyuarakan kritik dengan tertib, sementara lembaga legislatif menunjukkan kesediaannya membuka dialog serta menindaklanjuti aspirasi. Publik kini menanti, apakah komitmen tindak lanjut yang dijanjikan akan benar-benar diwujudkan dalam batas waktu yang telah ditetapkan.