- Oleh : Budi Hartono
Blora – Kabupaten Blora mencatat capaian penting dalam upaya pengentasan kemiskinan. Badan Pusat Statistik (BPS) Blora melaporkan bahwa pada 2025 angka kemiskinan turun cukup signifikan hingga mencapai level 10,58 persen. Penurunan ini setara dengan 0,8 poin dari tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah, angka kemiskinan di Kabupaten Blora pada 2025 turun signifikan dibanding tahun lalu,” ujar Kepala BPS Blora, Rukhedi, dalam rapat koordinasi Pengendalian Operasional Kegiatan (POK) di Setda Blora, Rabu (10/9/2025). Rapat dihadiri Bupati Blora Dr. H. Arief Rohman, Wakil Bupati Hj. Sri Setyorini, Sekda Komang Gede Irawadi, serta jajaran OPD dan camat se-Kabupaten Blora.
Rukhedi merinci, angka kemiskinan Blora pada 2023 berada di 11,49 persen, lalu turun tipis menjadi 11,42 persen pada 2024. Tahun ini, capaian tersebut melonjak lebih baik dengan penurunan tajam ke 10,58 persen. Dari sisi jumlah penduduk miskin, penurunan terjadi dari 99,14 ribu jiwa pada 2024 menjadi 92,01 ribu jiwa pada 2025.
Baca juga:
- “Angka kemiskinan Blora tahun ini bahkan lebih rendah dibandingkan kabupaten tetangga, yakni Grobogan 10,63 persen dan Rembang 13,01 persen. Meski begitu, kita masih di atas rata-rata Jawa Tengah yang 9,48 persen,” jelas Rukhedi.
Selain mencatat penurunan kemiskinan, BPS juga menyoroti tren positif pada sektor ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Blora pada semester I 2025 tercatat 5,23 persen bila dihitung tanpa migas. Adapun jika memasukkan sektor migas yang kontribusinya masih terbatas, pertumbuhan tercatat 4,21 persen.
- “Dengan keseriusan Pemkab Blora, kami optimistis kemiskinan akan terus menurun seiring dengan penguatan ekonomi daerah,” tambah Rukhedi.
Menanggapi capaian tersebut, Bupati Blora Arief Rohman menegaskan bahwa pemerintah daerah tetap berkomitmen menekan angka kemiskinan sekaligus menjaga stabilitas ekonomi.
- “Alhamdulillah kemiskinan turun, pertumbuhan ekonomi stabil, dan kondisi daerah terkendali. Ini berkat kerja bersama, termasuk dukungan Bu Wakil dalam mengawal program pengentasan kemiskinan,” ujar Bupati.
Sekretaris Daerah Blora, Komang Gede Irawadi, menambahkan target ambisius untuk tahun mendatang. Ia berharap angka kemiskinan Blora yang kini masih dua digit dapat segera menembus angka satu digit.
- “Kalau bisa di bawah sembilan persen, itu sudah luar biasa. Kita tinggal sedikit lagi. Pertumbuhan ekonomi 5,23 persen juga memberi dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat,” kata Komang.
Penurunan angka kemiskinan di Blora menjadi sinyal positif bahwa kebijakan daerah berjalan efektif. Namun tantangan tetap ada, terutama untuk menyamai bahkan melampaui rata-rata Jawa Tengah. Pemerintah daerah kini dituntut menjaga konsistensi dan mempercepat program-program pemberdayaan ekonomi masyarakat.