Home Nasional

Komunitas Pecinta Kucing di Tuban Dorong Vaksinasi Hewan pada Peringatan Hari Rabies Internasional

by Media Rajawali - 23 September 2025, 22:22 WIB

  • Oleh : Budi Hartono 

Tuban – Peringatan Hari Rabies Internasional menjadi panggung penting bagi komunitas pecinta kucing di Tuban untuk menegaskan kembali urgensi vaksinasi hewan peliharaan. Melalui kegiatan edukasi, komunitas Tuban Cat Lovers (Tucers) menyerukan bahwa vaksinasi bukan sekadar perlindungan bagi kucing, melainkan juga perisai bagi kesehatan manusia.

Ketua Tucers, Lilis Zumrotus, menekankan bahwa meskipun Pulau Jawa bukan wilayah endemik rabies, upaya pencegahan tetap harus menjadi prioritas. “Dengan vaksinasi skala besar, stigma negatif terhadap kucing liar dapat ditekan, sehingga perlakuan buruk kepada mereka juga berkurang,” ujarnya, Selasa (23/9/2025).

Baca juga:

Menurut Lilis, kasih sayang terhadap hewan tidak berhenti pada pemberian makan dan minum semata, melainkan harus mencakup tanggung jawab penuh terhadap kesehatan mereka. “Sebagai pemilik, kita berkewajiban memastikan hewan peliharaan terjaga kesehatannya,” tegasnya.

Komunitas Tucers, yang berdiri sejak Agustus 2014, kini beranggotakan sekitar 20 orang dengan aktivitas rutin berupa pertemuan bulanan. Forum tersebut tidak hanya mempererat silaturahmi, tetapi juga menjadi ruang diskusi dan pertukaran informasi seputar dunia kucing. Para anggotanya berasal dari beragam latar belakang pemeliharaan, mulai dari kucing hasil breeding, adopsi, hingga kucing jalanan hasil rescue.

Dalam isu rabies, Tucers secara konsisten berpartisipasi dalam program vaksinasi gratis yang digelar pemerintah daerah, termasuk agenda yang berlangsung hari ini di Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan. “Kami selalu menekankan kepada anggota baru tentang pentingnya vaksinasi. Edukasi ini mutlak agar pemilik kucing memahami bahaya rabies sekaligus manfaat pencegahannya,” terang Lilis.

Lebih jauh, ia berharap gerakan ini mampu mengubah cara pandang masyarakat terhadap kucing, baik peliharaan maupun liar. “Dengan pengetahuan yang benar, masyarakat bisa lebih bijak memperlakukan kucing dan tidak lagi terjebak pada stigma yang menyesatkan,” pungkasnya.

Share :