Home Daerah

Tembakau Bojonegoro, Panen Berkurang, Harga Masih Menjanjikan

by Media Rajawali - 04 September 2025, 18:19 WIB

  • Oleh : Budi Hartono 

Bojonegoro – Musim panen tembakau di Kabupaten Bojonegoro mulai berlangsung. Meski hasil panen kali ini menurun akibat faktor cuaca, para petani masih bisa bernafas lega. Harga jual tembakau kering tercatat stabil di kisaran Rp35.000 hingga Rp40.000 per kilogram, sebuah nilai yang cukup menghibur di tengah produktivitas yang menurun.

M. Syukur, petani asal Desa Sitiaji, Kecamatan Sukosewu, mengungkapkan bahwa produksi tembakau tahun ini tidak sebanyak tahun lalu. Menurutnya, hujan yang masih kerap turun pada awal musim tanam membuat pertumbuhan tanaman tidak optimal. “Hasilnya berkurang, tapi alhamdulillah kualitas panen tetap baik. Harga pun masih cukup menjanjikan,” ujarnya, Rabu (4/9/2025).

Syukur berharap pemerintah daerah dapat terus hadir memberi dukungan nyata, terutama dalam penyediaan sarana produksi. “Harapannya pemkab bisa membantu bibit sekaligus pupuk tembakau agar petani lebih ringan biaya sebelum masa tanam berikutnya,” tambahnya.

Baca juga:

Menanggapi harapan tersebut, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro menegaskan komitmennya mendampingi petani tembakau. Bambang Wahyudi, Pengawas Mutu Hasil Pertanian Ahli Muda Subkor Tanaman Perkebunan DKPP, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyalurkan benih tembakau bersertifikat dan berlabel secara gratis kepada kelompok tani.

Selain bantuan bibit, DKPP juga melakukan pemantauan harga tembakau sejak petikan awal. Untuk rajangan kering, harga saat ini berada di kisaran Rp35.000 hingga Rp40.000 per kilogram, sementara daun basah dihargai antara Rp2.000 hingga Rp3.000 per kilogram.

Lebih jauh, Bambang menekankan pentingnya penerapan Good Agricultural Practices (GAP) dalam budidaya tembakau. DKPP secara rutin memberikan pelatihan dan pendampingan agar petani mampu mengantisipasi kendala iklim. “Petani diimbau untuk mengolah lahan secara tepat, meninggikan guludan, serta membuat saluran air. Langkah-langkah ini dapat meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kondisi cuaca ekstrem,” terangnya.

Upaya tersebut diharapkan dapat menjaga kualitas tembakau Bojonegoro yang selama ini dikenal memiliki nilai pasar kompetitif. Menurut Bambang, pemanfaatan benih unggul bersertifikat dan teknik budidaya yang tepat akan memberikan dampak langsung pada produktivitas maupun kesejahteraan petani.

Meski dihadapkan pada tantangan alam, semangat para petani tetap terjaga. Dengan dukungan pemerintah daerah, tembakau Bojonegoro diyakini akan terus menjadi komoditas unggulan yang memberi kontribusi penting bagi perekonomian lokal sekaligus menjaga denyut hidup para petaninya.

Share :