Home Nasional

Tragedi Kebakaran Sumur Minyak Gandu, Korban Jiwa Bertambah, Balita Dua Tahun Tutup Usia

by Media Rajawali - 12 September 2025, 21:20 WIB

  • Oleh : Budi Hartono 

Blora – Duka mendalam kembali menyelimuti warga Desa Gandu, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora. Seorang balita bernama Abu Dhabi (2), korban luka bakar dalam tragedi kebakaran sumur minyak di desa tersebut, mengembuskan napas terakhir setelah hampir sebulan menjalani perawatan intensif di RSUP dr. Sardjito, Yogyakarta. Sang bocah meninggal dunia pada Kamis (11/9/2025), menambah panjang daftar korban jiwa menjadi lima orang.

Jenazah putra pasangan Sukrin dan almarhumah Yeti itu dimakamkan pada Jumat pagi (12/9/2025) sekitar pukul 08.30 WIB di pemakaman umum Dukuh Gendono, Desa Gandu. Suasana haru menyelimuti prosesi pemakaman, di mana keluarga, tetangga, dan aparat desa turut mengiringi kepergian sang anak.

Wakil Bupati Blora, Hj. Sri Setyorini, akrab disapa Budhe Rini, hadir bersama rombongan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) serta Dinas Sosial P3A Kabupaten Blora untuk menyampaikan belasungkawa langsung di rumah duka. “Atas nama pribadi, keluarga, dan Pemerintah Kabupaten Blora, saya menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga Bapak Sukrin atas musibah ini. Semoga keluarga diberi ketabahan dan keikhlasan menghadapi ujian yang sangat berat,” ujar Budhe Rini.

Baca juga:

Dalam kunjungannya, rombongan menyerahkan bantuan berupa uang tunai dan paket sembako untuk meringankan beban keluarga. Selain itu, Budhe Rini juga menegaskan komitmen Pemkab Blora untuk menindaklanjuti permintaan keluarga korban terkait relokasi tempat tinggal, mengingat rumah mereka berada terlalu dekat dengan lokasi sumur minyak. “Kami akan berkoordinasi dengan dinas terkait mengenai permohonan relokasi tersebut. Kami juga siap memfasilitasi pendidikan putri Bapak Sukrin yang selamat, Nafisa Fitri Kotijah, agar bisa bersekolah di Sekolah Rakyat Kecamatan Cepu dengan kondisi yang lebih aman,” tambahnya.

Sukrin, ayah korban, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian pemerintah daerah sejak masa perawatan putranya hingga pemakaman. Namun, ia juga berharap agar keluarganya mendapat tempat tinggal baru demi keselamatan di masa mendatang. “Terima kasih atas kepedulian Pemkab Blora. Kami hanya berharap ada relokasi rumah, karena lokasi sekarang terlalu dekat dengan sumur minyak. Bahkan, jika memungkinkan, kami mohon bantuan pembangunan rumah sementara di tanah baru yang diberikan keluarga besar,” tutur Sukrin.

Sebagaimana diketahui, kebakaran hebat melanda sumur minyak di Desa Gandu pada Minggu (17/8/2025) dan baru berhasil dipadamkan setelah tujuh hari. Tragedi itu menelan korban jiwa secara beruntun. Korban pertama, Tanek, meninggal di lokasi kejadian pada hari pertama kebakaran. Dua korban lain, Wasini dan Sureni, wafat akibat luka bakar parah sehari setelahnya. Menyusul kemudian Yeti, istri Sukrin, yang meninggal pada 23 Agustus 2025 di RSUP dr. Sardjito. Abu Dhabi, yang baru berusia dua tahun, menjadi korban kelima.

Wakil Bupati Blora menegaskan bahwa musibah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi seluruh masyarakat. “Kami berharap tragedi kebakaran sumur minyak di Desa Gandu ini menjadi peringatan bersama agar masyarakat lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas, sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali,” pungkasnya.

Share :